Minggu, 10 April 2011

Subsitusi Efek Menurut Hicks dan Slutsky

Apa yang terjadi apabila harga satu barang turun? Tentu saja effect substitusi (efek subsitusi) dan income effect (efek pendapatan). Pada blog ini saya akan membahas tentang Substitusi Effect Hicks and Substitusi Effect Slutsky. Substitusi Effect sendiri terjadi ketika barang tersebut menjadi relative murah, sedangkan konsumen akan meningkatkan konsumsinya terhadap barang yang relative murah tersebut. Dan sebaliknya apabila harga turun. Sebagai contoh di Indonesia, mahalnya harga cabai minggu-minggu kemarin. Untuk lebih jelas tentang apa efek subsitusi, berikut teori Substitusi Effect menurut Hicks dan Slutsky:

Substitusi Effect Hicks

J.R. Hicks memandang bahwa berubahnya kombinasi konsumsi tidak dapat ditafsirkan sebagai perubahan pendapatan nyata selama perubahan tersebut terjadi di sepanjang kurva tak-acuh yang sama. Pendapatan ini kiranya mudah dipahami mengingat bahwa kombinasi konsumsi di sepanjang kurva tak-acuh memberikan tingkat kepuasan yang sama. Adalah beralasan apabila tingkat kepuasan yang sama ditafsirkan sebagai samanya pendapatan nyata konsumen.

Substitusi Effect Slutsky

Slutsky memberikan pengertian yang berbeda terhadap apa yang disebut pendapatan nyata. Ia memandang bahwa pendapatan nyata tidak berubah apabila konsumen menggunakan kombinasi konsumsi seperti sebelum adanya perubahan harga, terlepas dari persoalan apakah dengan adanya perubahan harga barang z, kombinasi tersebut merupakan titik equilibrium konsumen ataukah tidak. Dengan menggunakan tafsiran tersebut Slutsky mencoba memecah pengaruh harga menjadi dua pengaruh yaitu pengaruh pendapatan dan pengaruh substitusi.

Berbeda dengan Hicks yang menyimpulkan bahwa pengaruh substitusi berupa perubahan konsumsi barang dari titik equilibrium konsumen yang lama ke titik ekuilibrium konsumen dengan harga barang yang baru pada kurva tak-acuh yang sama, Slutsky mengartikan bahwa pengaruh substitusi sebagai perubahan konsumsi barang dari titik ekuilibrium konsumen yang lama ke titik ekuilibrium konsumen yang baru yang merupakan titik singgung garis anggaran dengan harga relative yang baru yang melalui titik ekuilibrium konsumsi sebelum ada perubahan harga barang z.
Kiranya perlu diketengahkan di sini bahwa untuk kasus yang sama hasil pengukuran total price effect akan tetap sama tidak tergantung kepada macam pendekatan yang kita pakai. Tetapi mengenai pengukuran pemecahannya ke dalam substitution effect dan income effect, pengukuran dengan menggunakan pendekatan Hicks berbeda dengan pengukuran menggunakan pendekatan Slutsky.
Kalau kita bandingkan antara dua pendekatan tersebut, konsepsi pendapatan nyata yang mendasari pendekatan Hicks lebih tepat, yang oleh karenanya biasa dikatakan bahwa pendekatan Hicks menggunakan konsepsi pendapatan nyata dalam artian pendapatan nyata yang sebenarnya, sedangkan konsepsi pendapatan nyata yang mendasari pendekatan Slutsky meskipun kurang tepat tetapi sangat mudah untuk dipergunakan dalam studi empiric, sehingga pendapatan nyata yang dipergunakan oleh Slutsky tersebut biasa disebut pendapatan nyata yang nampak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar